Skyb (beshine)

Foto saya
Hanya seorang anak yang ingin berbagi dan menulis

Selasa, 30 April 2024

Healing versi buku Self Healing With Qur'an by Ummu Kalsum

                                                    photo by ig : skyb_ayb

Berbicara mengenai healing, kebanyakan kita merujuk pada traveling, makan-makanan enak, shopping dan lain sebagainya yang merujuk pada kegiatan untuk beristirahat sejenak dari rutinitas yang melelahkan atau perasaan tidak nyaman lainnya. Tapi apa sih makna healing sebenarnya?

Healing itu sendiri, tidak hanya mengenai melupakan sejenak. Tidak hanya mengenai membahagiakan diri sendiri untuk sesaat. Tapi Healing itu bermakna ketenangan jiwa. Bagaimana kita belajar untuk menerima apa yang terjadi dan membuat diri kita lebih tenang, tidak hanya sebatas melupakan sesaat.

Dalam buku yang berjudul Self Healing With Qur’an dengan tajuk 'Jangan Galau! Kau tidak butuh liburan tapi baca Qur'an'. Ada versi healing yang merujuk kepada ketenangan jiwa. Pada judulnya terlihat buku ini hanya untuk pemeluk agama Islam, namun secara garis besar poinnya ternyata bisa dijadikan pedoman dalam mendapatkan ketenangan dalam hidup. Apa aja sih?


  1. Sabar 


Buku ini berbicara banyak mengenai sabar. Dengan beberapa contoh tentang betapa dahsyatnya kesabaran itu. Tetapi sabar di sini tidak hanya sabar saja, melainkan apa yang kita lakukan dalam bersabar  juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. 

Dalam buku ini dinyatakan bahwa sabar itu bukan hanya saja kemampuan untuk menunggu dan tidak melakukan apapun, tetapi sabar itu kemampuan untuk mempertahankan sikap yang baik dalam menunggu.

Dalam kesabaran kita tetap harus berusaha dan berdoa agar keluar dari situasi dan perasaan yang membuat kita tidak nyaman. Kita harus berusaha untuk menyelamatkan diri kita dari situasi atau perasaan yang tidak menyenangkan yang hanya akan membuat kita semakin terpuruk.


  1. Yakin atau percaya


Sebagai umat beragama, kita harus yakin pada Sang Pencipta. Semua jalan kehidupan, kita serahkan kepadaNYA sebagai pemilik hidup. Dia lah ALLAH yang maha mengetahui apa yang terbaik bagi kita. 

Buku ini menjelaskan bahwa Keyakinan yang kita pegang seharusnya membuat kita selalu melibatkan ALLAH dalam setiap keputusan dan perjalanan hidup kita. Sehingga kita tidak lagi gelisah dengan apa yang akan terjadi nantinya, karena kita percaya ALLAH mempunyai rencana yang lebih baik bagi kita. Yakin juga harus disertai dengan sabar dalam menunggu dan memperjuangkan hal yang baik. 

Dalam buku ini menjelaskan bahwa orang yang paling sengsara di muka bumi mereka lah yang miskin iman dan krisis keyakinan. Dengan memiliki keyakinan atau yakin terhadap sesuatu kita seolah memiliki pegangan dan pedoman dalam menjalani kehidupan dengan berbagai macam arusnya.


  1. Ikhlas


Yakin, sabar dan selanjutnya Ikhlas adalah hal yang sangat kita perlukan untuk menjalani hidup dengan nyaman dan tenang. Nyaman dan tenang bukan berarti tidak ada masalah, namun bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut. 

Setelah kita berjuang untuk kehidupan lebih baik, atau berjuang terhadap sesuatu, dan kita sabar dalam prosesnya namun ternyata hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan. Maka langkah yang tepat untuk kita selanjutnya adalah Ikhlas. Kita sudah yakin dan percaya bahwa ALLAH mengetahui apa yang terbaik untuk hidup kita sehingga kita harus belajar Ikhlas untuk sesuatu yang kita perjuangkan. Dengan Ikhlas hati akan lebih tenang dan kita tidak berlarut-larut dalam perasaan tidak menyenangkan itu. Apa yang baik menurut kita belum tentu itu yang terbaik untuk kita. Maka Ikhlas Lah!


  1. Do’a


Pada Bab 'Hapus Air Mata, Tujuh Warna Telah Tiba', menjelaskan bahwa Allah tidak menyuruh kita berdiam di tempat lalu mengutuk keadaan. Namun, perbanyak berdoa ketika sempit atau lapang. Ya sudah banyak kisah yang menjelaskan dari kekuatan do’a itu sendiri yang bisa kita lihat di sekeliling kita ataupun yang pernah kita alami sendiri. Tidak ada tempat mengadu untuk kita selain kepadaNYA. Do'a adalah satu sarana kita berkomunikasi kepadaNYA, apabila komunikasi kita bagus maka kita akan mendapatkan ketenangan dalam menghadapi apapun masalah dalam hidup.

Tempat kita meminta untuk sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan sekalipun. Entah itu dalam keadaan sempit atau lapang kita dianjurkan tetap berdoa agar kita tidak berada dijalan yang tidak seharusnya. 

Buku ini menjelaskan betapa pentingnya do’a. Do’a merupakan senjata di saat apa yang diharapkan belum tercapai, dan doa juga menjadi perisai di saat hal yang tidak menyenangkan terjadi.


  1. Selalu Melibatkan ALLAH


Buku ini menjelaskan bagaimana pentingnya selalu melibatkan ALLAH dalam menghadapi hidup. Dengan selalu melibatkan Allah membuat kita memiliki petunjuk dan cahaya di kala kita merasa dalam kegelapan. Kita akan lebih berhati-hati dan mengerti apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Kita akan lebih kuat secara mental untuk menghindari hal-hal yang menjerumuskan.

Melibatkan ALLAH kita tidak akan ketakutan dan merasa sendirian. Karena kita Yakin ALLAH tidak akan meninggalkan kita, dan ALLAH selalu bersama kita sehingga membuat hati menjadi tenang dan siap dengan berbagai tantangan.


  1. Mindset


Pada buku ini ada sebuah bab yang berjudul 'Pikiran Adalah Sumber Kebahagiaan'. Dalam bab ini menjelaskan bahwa jika saat ini kamu berpikir kamu akan kalah maka kamu benar-benar kalah. Semua kesuksesan itu berawal dari pikiran yang baik. Bahkan banyak motivator atau buku yang menjelaskan dari kekuatan pikiran itu sendiri. Bagaimana pikiran itu seolah bergerak untuk mengontrol kita. 

Hal ini juga berarti apabila kita ingin mendapatkan healing sesungguhnya maka kita harus belajar untuk berpikir positif. Hal ini juga berhubungan dengan selalu berprasangka baik dan bersyukur. Dengan begitu kamu tidak akan mengeluhkan apa yang tidak menjadi milikmu, kamu tidak akan gelisah dan sibuk membandingkan diri dengan orang lain. 


  1. Teruslah berusaha untuk menyembuhkan diri sendiri atau bertahan


Tidak ada yang bisa menyelamatkan diri kita sendiri kecuali kita. Terkadang kita harus dihadapkan pada kesalahan agar kita bisa menyadari kesalahan tersebut dan menjadi ajang introspeksi diri. Dengan introspeksi diri kita akan berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi sehingga kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Sebagai manusia akan banyak kesalahan-kesalahan lain yang mungkin akan kita lakukan kedepannya, namun kita harus belajar dari kesalahan tersebut. Kita harus berusaha untuk bertahan dalam keadaan yang tidak menyenangkan dengan terus berusaha menyelamatkan diri dengan selalu melibatkan ALLAH dalam prosesnya.


Poin-poin di atas merupakan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an untuk kita lakukan agar mendapatkan ketenangan dalam menjalani hidup yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah. Pada dasarnya apapun bentuk healing nya yang dicari adalah ketenangan. sebanyak apapun masalahnya yang diinginkan tetap ketenangan agar mampu mencari solusinya bukan hanya sekedar melupakan sesaat.